Hampir 4 bulan lamanya kita tak saling bersua, sejak kau memutuskan untuk mengakhiri jalinan cintamu denganku. Selama itu juga aku selalu berusaha melupakanmu, tapi segala kenangan itu tak mungkin begitu saja terhapus dari ingatanku. Aku tak bisa menghapus memori tentangmu. Semua begitu berharga untukku. Di setiap hariku, hanya namamu yang selalu aku ingat, meski aku tahu, kau mungkin tak pernah lagi mengingatku. Detik waktu yang terus berlalu bukanlah jaminan untukku bisa tegar berlalu. Walau bagaimana pun, kau pernah menjadi seseorang yang sangat berharga untukku, bahkan sampai detik ini pun tak ada sedikit pun yang berubah. Perasaanku juga masih sama seperti dulu, tak ada yang berkurang sedikit pun dari hatiku. Aku masih sangat mencintaimu. Aku selalu menyayangimu, meski kau telah mengatakan untuk menghapus rasa sayangku padamu. Mungkin kau sudah tak peduli lagi denganku, tapi di sini, di setiap hariku, hanya namamu yang selalu kusebut dalam doaku, satu nama yang selalu menyertai setelah memohon pada Tuhan untuk kedua orang tuaku.
Bagaimana dengan kau di sana? Apa yang selalu kau pikirkan? Adakah aku, walau hanya sekali saja ada dalam benakmu? Atau kau memang sudah benar-benar melupakanku dalam hidupmu?
Kau boleh pergi sejauh apa pun dariku. Mungkin selama ini kau jenuh. Aku tak akan pernah menghalangimu. Hanya saja, aku percaya, sejauh apa pun kini kau menghilang dariku, jika kau sudah tertakdirkan untukku, kau akan kembali juga padaku. Ibarat sebuah rumah dan penghuninya, aku adalah rumah dan kau yang menghuni rumah itu. Saat ini kau tengah berpetualang ke luaran rumah, menikmati sejenak udara bebas yang berada di luar rumah tersebut. Kau berjalan kesana kemari, mencari suasana yang berbeda. Namun setelah datang letihmu, pastilah kau akan kembali ke rumah itu. Seperti itulah keyakinanku selama ini.
Banyak teman yang mengatakan agar aku tak lagi berharap padamu. Tapi itu jelas tak mudah untukku. Hampir satu tahun bukanlah waktu yang singkat. Maaf. Aku tak bisa melupakanmu. Kau tahu? Di sepertiga malam aku selalu memohon pada Tuhan, jika Dia mengizinkan, semua akan kembali seperti dulu. Aku berharap besar Tuhan akan menjawab semua doaku. Aku percaya, Tuhan kan beri jalan yang terbaik bagi setiap hamba yang selalu mengingat-Nya dalam doa. Aku yakin, tak ada doa dan usaha yang sia-sia, hanya tinggal menunggu waktu, kapan Tuhan kan menjawab segala doaku selama ini. Aku punya keyakinan besar di hatiku. Sebagai manusia, aku hanya bisa berusaha dan berdoa, selebihnya, Tuhan-lah yang akan mengatur semua peran-Nya.
0 komentar:
Post a Comment