Kadang aku berpikir, perasaan rindu itu seperti hujan. Kita bisa
menantinya reda, tapi tak bisa menghentikannya. Payung, jas hujan, atap
rumah, adalah bukti bahwa manusia tak pernah menang dari hujan. Seperti
halnya manusia tak pernah mampu mengalahkan perasaan rindu..kecuali
pura-pura.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang membuatmu tidak harus menjadi orang lain. Yang dia, senantiasa memaklumi kekuranganmu. Ia hanya geleng-geleng kepala sembari tersenyum saat tingkahmu malu-maluin, misalnya. Ia tidak ilfiel. Tidak jengkel. Ia mengerti bahwa pasangan-nya adalah seorang manusia, bukan malaikat.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang membuatmu nyaman dalam hal apapun. Yang dia, tidak mengekang segala hobi dan kebiasaanmu (yang baik). Sebab tugas pernikahan adalah untuk melengkapi, bukan untuk menguasai.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang mencintai kamu sebagai teman perjalanan, bukan sebagai pembantu apalagi tukang masak. Ia tahu bahwa istrinya adalah untuk didekap di dada, bukan ditunjuk di muka.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang selalu berikhtiar tuk bahagiakanmu dunia juga akhirat. Ia berpeluh keringat banting tulang demi kamu di siang hari. Tapi, ia juga tak pernah absen menemani shalatmu di malam hari.
.
Maka duhai perempuan, lebih baik terlambat menikah daripada TERPAKSA memilih lelaki yang kamu tahu betul bahwa dia tidak baik. Yang kamu tahu bahwa dengan-nya kamu tak pernah merasa nyaman.
.
Ingatlah bahwa penderitaan seorang perempuan, tidak dimulai dari rahim siapa ia dilahirkan. Tapi penderitaan-nya dimulai saat dia sengaja memilih pendamping yang tidak baik.
.
Maka saudariku, pilihlah seseorang, yang semakin mendekatkan-mu dengan-Nya, 'azza wa jalla.
.
~Aby A. Izzuddin~
0 komentar:
Post a Comment